Rampok Menyaru Polisi Berkeliaran Di Kota Binjai
https://tabloidkabarlangit.blogspot.com/2011/12/rampok-menyaru-polisi-berkeliaran-di.html
Pengaduan Tak Diterima
Polisi
Binjai|Kabar Langit
Bagi masyarakat khusunya di Kota Binjai, agar lebih berhati-hati
jika mengendarai sepeda motor. Apalagi, diwaktu malam hari dan melintas di
jalan gelap dan sepi. Sebab, para pelaku perampokan dengan menyaru sebagai
oknum polisi sudah berkeliaran di Kota Rambutan.
Seperti yang dialami M Alfian (20) warga Tanjung Keliling,
Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat. Sepeda motor Hoda Bet BK 2019 RAF milik
temannya, raib dibawa lari oleh dua pemuda yang menyaru oknum polisi. Akibat
kejadian ini, ia dan kedua orang tuanya membuat pengaduan ke SPK Polres Binjai,
Senin (28/11) siang kemarin.
Namun sayangnya, pengaduannya di Polres Binjai belum dapat
diterima, disebabkan tidak memiliki saksi. Bahkan, begitu juga saat ia mengadu
di Polsek Binjai Barat, pengaduannya tidak diterima dengan alasan yang sama.
Sehingga, ia dan kedua orang tuanya masih berupaya mencari saksi untuk dapat
melaporkan kejadian yang dialaminya itu.
Di SPK Polres Binjai, M Alfian menerangkan, peristiwa yang
menimpanya itu terjadi Minggu (27/11) sekitar pukul 00.00 WIB. Malam itu, ia
baru saja pulang dari rumah temannya yang berada di Pasar VIII, Tanjung Jati,
Kecamatan Binjai Barat.
Sepulangnya ia dari rumah temannya itu, ia menyempatkan diri makan
di sebuah rumah makan di daerah Lincun, Binjai Barat. Dikarenakan hari semakin
larut, iapun buru-buru untuk kembali ke rumah. Namun, baru saja ia berjarak
sekitar 100 meter dari rumah makan itu, ia dihadang oleh dua orang pemuda
berpakaian preman yang mengendarai sepeda motor Mio warna biru tanpa plat
polisi.
“Ketika dihadang, kedua pemuda itu mengaku sebagai oknum polisi.
Trus mereka meminta KTP saya, karena saya masih pelajar, saya bilang tidak ada.
Lantas, mereka meminta STNK, saya bilang juga tidak ada. Sebab, sepeda motor
ini saya pinjam dari teman. Setelah itu, mereka mengajak saya jalan, kata
mereka saya akan dibawa ke pos. Saat itu saya dibonceng menggunakan sepeda
motor yang saya bawa,” ungkap M Alfian.
Setelah itu lanjutnya, kedua pemuda yang menyaru sebagai oknum
polisi itu tidak membawanya ke pos seperti yang dikatakan sebelumnya. Tetapi,
korban di bawa ke Jalan Cut Nyakdin, hanya berjarak sekitar 100 meter dari Pos
Polisi yang berada di Tugu Kota Binjai. “Saya tidak bisa berbuat banyak, ketika
sepeda motor saya dibawa kabur dan saya ditinggal di Jalan Cut Nyakdin itu.
Saya hanya mengadu ke sejumlah abang becak yang ada di persimpangan jalan,
kalau saya telah dirampok,” ujar M Alfian, seraya menambahkan, ia yakin kalau
kedua pemuda itu benar polisi, karena satu diantara mereka memakai tas
pinggang, yang disangkanya berisikan pistol (senjata api-red).
Dikarenakan sepeda motor yang dikendarainya sudah dibawa kabur,
akhirnya ia pergi ke rumah gurunya yang berada di Binjai Timur. Disana, ia
mengadu kalau dirinya telah kehilangan sepeda motor. “Saya gak tahu lagi mau
berbuat apa, setelah dari rumah guru. Saya pulang dan mencoba membuat pengaduan
ke Polsek Binjai Barat, tapi tidak diterima, katanya tidak ada saksi. Gitu juga
di Polres, laporan saya belum diterima. Saya disarankan untuk mencari saksi.
Inilah saya mau pergi mencari abang becak yang sempat saya temui malam itu
untuk dijadikan saksi,” ucap M Alfian sembari pergi bersama kedua orang tuanya
untuk mencari abang becak yang akan dijadikannya sebagai saksi.
Posting Komentar